Burung berusia muda ataupun berusia tua yang merupakan tangkapan hutan. Karena burung tangkapan hutan tumbuh dan besar yang notabene jauh dari lingkungan manusia. Sehingga perlu waktu lebih lama, bahkan berbulan-bulan hanya untuk memberikan burung waktu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Karena burung yang demikian mempunyai mental yang masih tertekan dengan lingkungan barunya.
Burung memasuki masa mabung. Biasanya burung hanya ngeriwik bahkan cenderung diam daripada ngeriwik.Perhatikanlah, jika pertamanya burung peliharaan anda gacor, tetapi pada suatu saat hanya ngeriwik dan cenderung diam, maka akan ada bulu-bulu halus akan mulai berjatuhan.
Burung habis mabung. Biasanya cuma ngeriwik ringan dan belum mau gacor seperti sebelum mabung. Hal ini dikarenakan masa pemulihan pasca mabung yang memang memerlukan sedikitnya waktu 1 hingga 2 bulan. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi jenis burung tertentu, yang walaupun mabung tetapi tetap gacor. Artinya secara umum burung pasca mabung sebenarnha adalah burung yang tidak ataupun belum sehat secara fisik. Untuk mempercepat masa pemulihannya, pastikan saja kecukupan nutrisi harian bagi burung tersebut.
Burung yang kalah setelah diadu. Biasanya juga ngeriwik terus dan tidak mau gacor. Jika demikian, maka anda perlu mengarantina burung tersebut hingga kondisi mental tempurnya kembali muncul. Karantina ini terkadang memerlukan waktu lebih lama untuk burung yang mentalnya sangat down, serta lebih sedikit untuk burung yang mentalnya sedikit down. Terkadang untuk pemulihan juga dapat berlangsung ketika burung melewati masa mabungnya lagi. Yang terpenting adalah perawatan serta kecukupan gizi serta nutrisi hariannya. disarikan dari http://www.gudangburung.com/
Mengatasinya dengan solusi pengembunan
Mengapa burung kerap berkicau dengan lantang di saat subuh atau fajar? Berikut ini adalah alasannya:
Berkicau di saat subuh, terlebih pada burung kicauan yang mempunyai karakter teritorial, dikerjakan untuk mengisyaratkan keberadaannya. Diluar itu, untuk memberi tahu pada burung lain bahwasanya ia tetap ada serta selamat melalui malam.
Suara kicauan burung di saat subuh semakin menyolok sepanjang musim kawin. Karena pada waktu-waktu tersebut, burung-burung bakal berlomba tunjukkan kebolehannya dalam berkicau, untuk menarik perhatian pasangannya. Burung yang lebih kuat serta lebih dapat mencari makan bakal mempunyai banyak saat serta daya untuk berkicau.
Diprediksikan tingkat sinar yang tetap rendah waktu subuh bakal membatasi burung dalam mencari pakan. Karenanya, mereka memakai saat untuk membikin nyanyian yang riuh manfaat hindari binatang predator.
Subuh/fajar ialah saat yang pas untuk spesies burung untuk berkicau, lantaran hawa tetap bersih, hingga sangat mungkin gelombang suara menyebar di hawa serta bergema ke semua lokasi. Dengan demikianlah, suara kicauan untuk mengumandangkan daerah kekuasaan atau panggilan rayuan ini jadi benar-benar efisien dikerjakan pada waktu-waktu tersebut.
Sebagian spesies burung spesifik mulai berkicau waktu spesies yang lain tetap terlelap. Umumnya kicauan pembuka ini dikerjakan burung-burung kecil seperti robin, type tledekan, serta yang lain. Melewati fakta di alam liar inilah, kita mengadopsinya dalam perawatan harian untuk burung-burung yang kita memelihara dalam sangkar. Lantaran ini adalah insting, maka burung juga benar-benar suka pada waktu sang majikan mengembunkannya di waktu subuh atau fajar.
Jadi, teknik pengembunan burung kacer pada prinsipnya ialah berikan peluang pada burung untuk penuhi naluri dasarnya, apakah untuk mengisyaratkan lokasi teritorial, dalam rangka menarik perhatian lawan type, atau sebatas mengungkap kegembiraannya di awal hari.